November 28, 2011

5 Alasan Pria Takut Berkomitmen

Apakah Anda pernah atau sedang menjalin hubungan asmara bersama pria yang sudah bersama dalam waktu yang lama tapi tak kunjung memberi sinyal akan melamar atau sekedar membicarakan masa depan yang lebih serius? Atau seringkali.. sang pria mengalihkan pembicaraan ketika Anda mulai membuka topik mengenai pernikahan dan sering mendapati wajahnya mendadak pucat saat Anda membicarakan 'anak kita nanti'. Hmm.. apa yang salah?

Rasanya wajar jika Anda (dan semua wanita) yang telah menjalin hubungan asmara dalam waktu yang lama menginginkan sebuah kepastian hubungan dalam bentuk komitmen yang legal, yaitu pernikahan. Sayangnya, sang pria tampak tak tertarik dengan komitmen tersebut. Menurut Tina B. Tessina, PhD, seorang psikoterapis dan penulis buku THE UNOFFICIAL GUIDE TO DATING AGAIN, ada lima alasan mengapa pria ogah dekat-dekat dengan komitmen.

1. Banyak pria memiliki fantasi tentang hidup yang tanpa tanggung jawab dan bebas. Bagi mereka, komitmen berarti harus bertanggung jawab dan tumbuh makin dewasa, dua hal yang sangat tidak cocok dengan fantasi mereka. Jika sang pria mendapatkan apa yang dia inginkan dalam hubungan tanpa membuat komitmen, mereka akan semakin termotivasi untuk tidak berkomitmen. Bagi pria semacam ini, tak penting untuk membuat sebuah hubungan menjadi resmi dan legal.

2. Sekalipun telah bersama seorang wanita, kadang beberapa pria menyimpan rahasia mengenai Miss Right yang paling tepat untuknya. Ada seseorang yang masih dia harapkan untuk diraih, entah itu pacar di masa kecilnya, kekasih kakak laki-lakinya, bahkan.. istri temannya, oh boys.. Karena itulah sang pria rela menunggu waktu mendapatkan si Miss/Ms. Right dengan tidak dulu berkomitmen pada siapapun.

3. Pria sering memiliki impian mengenai seks yang mudah dan tanpa ikatan emosi. Jika mereka dengan mudah menemukan wanita yang bisa diajak mewujudkan impian itu setiap saat (dari iklan atau dengan kenalan mereka), mengapa harus berkomitmen dan hanya menikmati seks dengan satu wanita sepanjang hidup? Ew..

4. Para wanita lebih memiliki rasa emosional yang kuat untuk sebuah komitmen (karenanya Anda membaca artikel ini bukan?), sedangkan para pria tidak memiliki rasa sekuat itu. Keterbukaan emosi dan komitmen bukan hal yang mudah bagi pria, mereka seringkali terjebak untuk tidak tumbuh dewasa dan tidak melihat sebuah komitmen sebagai sesuatu yang menyenangkan.

5. Dan ada kemungkinan, sang pria mengalami hal yang menyakitkan pada hubungan sebelumnya, karena itu dia cemas untuk kembali membangun komitmen bersama wanita lain.

Jika Anda berkencan dengan pria yang masuk ke dalam salah satu kategori ini, jangan dulu kehilangan harapan bahwa dia tidak akan pernah menyematkan cincin pernikahan di jari manis Anda. Menurut Tessina, Anda harus membuat si pria mengerti bahwa Anda serius menjalin hubungan dan berani mengambil risiko untuk mengakhiri hubungan jika si pria tidak bersedia untuk berkomitmen.

Bila dengan cara itu dan segala upaya untuk meyakinkan dia agar sejalan dan siap berkomitmen dengan Anda, berarti pria tersebut bukan Mr. Right yang tepat untuk Anda. Tinggalkan dia dan percayalah, Anda akan menemukan pria yang satu pemikiran dengan Anda, bahwa sebuah komitmen dibutuhkan dalam sebuah hubungan yang lebih serius.

Ingat ini: jika pria yang sedang menjalin hubungan asmara dengan Anda peduli dengan Anda (dan masa depan Anda dengannya), dia akan membuat sebuah langkah untuk membangun komitmen dengan Anda, demikian pesan Tessina. Oke, Ladies, good luck. 

-repost-

Photograph - Light Painting


ligth painting